Dalam dunia keuangan banyak di istilah-istilah yang asing bagi masyarakat awam. Salah satu yang mungkin terdengar asing adalah diskonto. Silahkan simak penjelasan lebih lanjut mengenai diskonto dalam artikel berikut ini.
Pengertian Diskonto
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diskonto adalah potongan atau bunga yang harus dibayarkan oleh orang yang menjual wesel atau surat dagang yang diuangkan atau dicairkan sebelum waktunya.
Istilah diskonto erat kaitannya dengan kebijakan diskonto atau politik diskonto yang merupakan salah satu instrumen kebijakan moneter yang dikeluarkan oleh bank sentral. Di Indonesia, kebijakan diskonto berada di tangan Bank Indonesia (BI).
Menurut Bank Indonesia, kebijakan diskonto adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral yang bertujuan untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan cara menaikan atau menurunkan suku bunga.
Tujuan Diskonto
Bank sentral atau Bank Indonesia memberlakukan kebijakan diskonto dengan tujuan untuk memperlancar likuiditas uang masyarakat, kebijakan ini berperan sebagai alat kontrol kegiatan ekonomi masyarakat demi terciptanya pemerataan ekonomi.
Bank Indonesia berupaya untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan cara meningkatkan suku bunga, naiknya suku bunga ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk menyimpan uangnya di bank, sehingga pada akhirnya jumlah uang yang beredar di masyarakat akan berkurang. Selain itu, dengan meningkatnya suku bunga, Bank Indonesia berharap ini dapat menekan laju inflasi.
Apabila Bank Indonesia Indonesia ingin meningkatkan jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka sebaliknya Bank Indonesia akan menurunkan tingkat suku bunga. Penurunan tingkat suku bunga ini, diharapkan dapat menurunkan minat masyarakat untuk menyimpan atau menabung uangnya di bank, sehingga jumlah uang di bank akan menurun dan jumlah peredaran uang di masyarakat akan meningkat. Bank Indonesia selaku bank sentral juga akan menurunkan tingkat suku bunga apabila negara telah mengalami resesi dan deflasi.
Manfaat Diskonto
Kebijakan diskonto yang diterapkan oleh bank sentral atau Bank Indonesia tentunya memiliki berbagai manfaat. Berikut ini adalah manfaat dari politik diskonto:
1. Meningkatkan Cadangan Uang saat Krisis Moneter
Krisis moneter adalah suatu keadaan dimana negara tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat atau membayar hutangnya, terutama hutang luar negeri. Apabila suatu negara mengalami krisis moneter, kebijakan diskonto bisa menjadi salah satu solusinya. Bank sentral bisa mengeluarkan kebijakan diskonto dengan menaikkan tingkat suku bunga sehingga masyarakat tertarik untuk menabung atau meminjamkan uangnya ke negara.
2. Harga Barang Terkendali
Manfaat lain dari penerapan kebijakan diskonto adalah terkendalinya harga barang di pasar menjadi tidak terlalu tinggi dan terlalu rendah. Apabila harga barang terlalu tinggi, contoh kebijakan diskonto yang dapat diambil adalah dengan menaikkan tingkat suku bunga acuan.
Dengan naiknya suku bunga acuan, maka masyarakat akan menyimpan uangnya di bank dan permintaan terhadap barang yang harganya naik pun akan menurun, yang berujung pada penurunan harga barang tersebut karena turunnya permintaan masyarakat.
3. Mata Uang Mengalami Penguatan
Penerapan politik diskonto juga dapat menguatkan kurs Rupiah terhadap USD. Dalam pertukaran valuta asing, apabila permintaan terhadap suatu kurs naik, maka nilai kurs tersebut juga akan mengalami peningkatan, begitu pula sebaliknya. Salah satu contoh kebijakan yang bertujuan untuk menguatkan nilai rupiah adalah dengan memberi kemudahan dalam berinvestasi kepada investor asing.
4. Inflasi Lebih Terkendali
Salah satu manfaat kebijakan diskonto adalah untuk mengendalikan inflasi agar bisa terjadi di waktu yang tepat menyesuaikan kebutuhan ekonomi pada saat itu. Selama ini inflasi terkenal sebagai sesuatu yang buruk, faktanya tidak selalu begitu. Karena jika tidak ada inflasi, hal tersebut menandakan bahwa konsumsi masyarakat stagnan dan menandakan ekonomi negara tidak berkembang.
Contoh Diskonto
Setelah anda mengetahui manfaat dari kebijakan diskonto. Berikut ini adalah beberapa upaya nyata dari pemerintah dalam menerapkan kebijakan tersebut, yaitu:
1. Jual Beli Surat Berharga
Contoh kebijakan diskonto yang pertama adalah perilisan Surat Berharga Negara (SBN) yang bisa berupa surat utang, obligasi negara, atau Saving Bond Ritel (SBR) yang belakangan ini sering dilakukan oleh pemerintah. Tujuan dari perilisan SBN ini adalah untuk menampung dana dari masyarakat, yang nantinya akan dikembalikan kembali ke masyarakat pada periode tertentu ditambah dengan bunganya.
Dana yang terkumpul dari penjualan SBN nantinya akan dimanfaatkan pemerintah untuk membiayai sektor-sektor penting negara seperti untuk memenuhi APBN, pembangunan infrastruktur atau pendanaan dalam menangani pandemi.
2. Penyesuaian BI Repo Rate
Contoh kebijakan diskonto selanjutnya adalah penyesuaian BI Repo Rate. Penyesuaian ini bisa dilakukan dengan menaikkan atau menurunkan BI rate. Pemerintah dapat menerapkan kebijakan ini dengan menyesuaikannya terhadap kebutuhan dan kondisi perekonomian.
Untuk menurunkan tingkat inflasi, bank sentral akan menaikkan BI Rate yang akan diikuti dengan kenaikan tingkat bunga bank. Cara ini dapat menarik keinginan masyarakat untuk menyimpan atau menabung di Lembaga perbankan yang nantinya akan berimbas pada penurunan tingkat inflasi.
Sementara itu, pemerintah akan menurunkan BI Rate ketika uang yang beredar di masyarakat terlalu sedikit. Dengan menurunkan tingkat suku bunga maka akan membuat masyarakat menarik uang yang disimpan di bank. Sehingga masyarakat menjadi lebih konsumtif dan jumlah uang yang beredar dan mengalir ke masyarakat semakin meningkat.
Dampak Penerapan Kebijakan Diskonto
Setelah pemerintah menerapkan kebijakan diskonto, berikut adalah dampak yang mungkin dirasakan dari penerapan kebijakan tersebut:
1. Menjaga Stabilitas Harga
Perputaran ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh tinggi rendahnya harga produk yang dipasarkan. Ketika harga produk atau jasa terlalu tinggi, hal ini bisa berakibat pada turunnya permintaan konsumen yang nantinya akan menekan daya produksi suatu usaha. Untuk menjaga kestabilan harga produk atau jasa, maka bank sentral perlu menerapkan kebijakan moneter.
2. Meningkatkan Kesempatan Kerja
Penerapan kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral terhadap peredaran uang di masyarakat bertujuan untuk terciptanya perekonomian yang stabil. Perekonomian yang stabil nantinya dapat meningkatkan investasi baru pada dunia usaha. Adanya Investasi ini akan meningkatkan kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja.
3. Menjaga Stabilitas Ekonomi
Apabila jumlah uang yang beredar di masyarakat melebih jumlah produk atau jasa yang ditawarkan, hal ini bisa membuat terjadinya inflasi yang tentunya akan mengganggu roda perekonomian negara. Oleh karena itu, bank sentral akan menetapkan kebijakan moneter yang berguna untuk menstabilkan perekonomian negara.
Baca juga: Ciri Kesehatan Keuangan sedang Buruk & Cara Menyiasatinya
Demikianlah penjelasan mengenai diskonto, dapat disimpulkan bahwa diskonto adalah salah satu instrumen kebijakan moneter yang bisa diambil oleh bank sentral untuk mengontrol atau menjaga perekonomian negara. Sebagai pengusaha, anda harus lebih peka untuk mengikuti setiap kebijakan yang diambil oleh bank Indonesia, karena hal ini bisa berdampak pada pengembangan bisnis yang sedang anda jalankan. Apabila anda membutuhkan tambahan modal untuk mengembangkan bisnis yang sedang dijalani, jangan khawatir karena saat ini banyak sekali platform yang bisa memberikan anda pinjaman modal. Salah satunya adalah Danamas, platform pinjaman modal yang sudah diawasi dan mendapatkan izin dari OJK. Melalui Danamas, anda bisa mendapatkan tambahan modal hingga 2 miliar rupiah dengan jaminan properti. Pengajuan bisa anda ajukan dengan mudah dan praktis serta bisa diakses kapanpun dan dimanapun melalui aplikasi Danamas.