Menggunakan mark up tentunya memberikan individu dan bisnis kesempatan untuk mendapatkan keuntungan. Semakin besar mark up, tentunya akan semakin banyak keuntungan yang akan dihasilkan oleh penjualan. Artikel ini akan membahas mengenai apa itu mark up secara lebih dalam. Yuk disimak!
Pengertian Mark Up
Mark up merupakan kenaikan harga atau total rupiah yang telah dijumlahkan dengan biaya dari sebuah produk. Mark up juga dapat didefinisikan sebagai strategi untuk mengembangkan persaingan harga dengan kompetitor yang menjual barang atau jasa sejenis. Dengan menerapkan strategi mark up yang cocok tentunya usaha akan menjadi pilihan pembeli.
Keuntungan Mark Up untuk Bisnis
- Meningkatkan Keuntungan Usaha
Dengan mempertimbangkan harga mark up, Anda dapat menetapkan harga strategis yang dapat menghasilkan keuntungan bagi bisnis.
- Cocok untuk Menetapkan Harga Massal
Strategi harga mark up lebih cocok untuk menetapkan harga jual secara massal. Hal ini berguna terutama bagi pengecer yang memiliki ratusan produk dengan harga tertentu.
- Sangat Mudah Digunakan
Metode harga mark up mudah digunakan sehingga membuat operasional dari sebuah usaha berjalan dengan lebih efisien. Hal ini karena mark up tidak memerlukan banyak riset pasar tambahan.
- Meminimalisir Perang Harga dengan Pesaing
Hal ini berlaku apabila pesaing di industri menggunakan markup sehingga harga jual menjadi relatif stabil. Pada umumnya perusahaan tidak terlibat dalam perang harga jika mendaraskan harga pada biaya, bukan dengan harga pesaing. Hal ini merupakan manfaat yang baik karena menjaga persaingan pasar tetap kondusif dan sehat.
- Cara untuk Menjelaskan Kenaikan Harga
Mark up bisa menjadi cara yang efektif untuk menjelaskan kepada pelanggan apabila ada kenaikan harga.
Metode Penetapan Mark Up
Adapun metode untuk melakukan penetapan mark up adalah:
- Melihat Kompetitor
- Menentukan Target Penjualan
- Menghitung Biaya Operasional
- Menentukan Target Pengembangan
Tips Sebelum Melakukan Mark Up
Berikut ini adalah tips yang dapat Anda lakukan sebelum memutuskan untuk melakukan mark up, misalnya seperti:
- Perhatikan Target Penjualan
Sebelum memutuskan markup, tentunya ada pertimbangan yang harus dilakukan. Target penjualan bisa dijadikan sebagai acuan untuk menentukan seberapa banyak mark up yang Anda butuhkan.
- Memperhatikan Biaya Operasional
Ada baiknya menghitung biaya operasional yang dilakukan sebelum melakukan mark up. Setelah itu Anda bisa menambahkan biaya pembelian barang dengan biaya operasional dan menjumlahkan dengan barangnya. Jika perhitungan biaya barang dan operasional selesai, baru Anda dapat menentukan berapa banyak mark up yang ingin dikenakan.
- Perhatikan Harga Pesaing
Sebuah bisnis tentunya memiliki pesaing, jangan sampai harga produk Anda terlalu mahal melebihi pesaing karena dapat menyebabkan konsumen lebih memilih berbelanja di tempat pesaing Anda.
Cara Hitung MarkUp
Berikut ini merupakan rumus yang dapat Anda lakukan untuk menghitung mark up.
Harga Jual = Biaya Beli Produk + Mark Up
Nilai dari mark up dapat dilakukan dalam bentuk persentase seperti
Persentase Markup= x 100
Untuk dapat mengetahuinya lebih jelas, berikut ini adalah contoh ilustrasi perhitungan mark up.
Andi mempunyai toko kue yang baru-baru ini menaikkan harga karena penjualan buruk. Ia harus mengetahui persentase mark up yang tepat untuk diterapkan pada produknya. Andi menghabiskan 50.000 untuk membeli dan menyiapkan satu bahan. Ia menjual kue tersebut seharga 75.000.
Untuk menemukan persentase markupnya maka:
Persentase markup = (Harga jual – biaya : biaya) x 100
=((75.000 – 50.000):50.000) x 100
= 0,5 x 100
= 50
Maka Andi melakukan mark up sebesar 50% .
Baca juga: Tingkatkan Contoh Keterampilan untuk Para Pebisnis Makin Sukses
Jika Anda memiliki kendala modal usaha, dan membutuhkan tambahan biaya, pinjaman beragunan properti dari Danamas dapat membantu melancarkan bisnis Anda. Pinjaman hingga limit Rp 2 miliar dan tenor hingga 10 tahun, dapat diajukan dengan aman, mudah, dan prosesnya cepat. Ajukan pinjaman Anda sekarang!