Sekarang ini, dengan banyaknya kebutuhan yang terus bertambah atau mungkin membutuhkan modal untuk membuka usaha, membuka peluang bagi industri finansial untuk memberikan pinjaman dana. Banyak sumber pinjaman dana yang bisa diakses misalnya melalui pinjaman ke bank, koperasi, atau fintech P2P Lending. Lalu bagaimana cara pinjaman uang ke bank konvensional, simak artikelnya!
Cara Meminjam Uang di Bank
Memastikan Skor Kredit
Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah memastikan skor kredit yang Anda punyai bagus. Skor kredit merupakan riwayat pinjaman yang pernah Anda miliki. Mulai dari kredit rumah, kendaraan, maupun barang-barang elektronik, atau barang lainnya. Pada skor kredit, pihak bank akan melihat bagaimana kemampuan Anda dalam membayar pinjaman atau cicilan. Jika dianggap memiliki skor kredit yang bagus, maka pihak bank tentu akan mempertimbangkan Anda untuk diberikan pinjaman.
Penuhi persyaratan yang diajukan bank
Setiap bank tentunya memiliki persyaratan dan ketentuan yang berbeda dalam memberikan pinjaman dana. Namun secara umum, beberapa syarat yang diminta oleh pihak bank antara lain:
- Fotokopi identitas diri (KTP dan Kartu Keluarga)
- Fotokopi penghasilan atau slip gaji
- Fotokopi NPWP
- Fotokopi buku tabungan
- Dokumen kepemilikan agunan seperti BPKB, sertifikat (Jika Anda mengambil pinjaman beragunan)
Mengajukan pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan
Pihak bank tentunya tidak akan mau mengambil risiko memberikan pinjaman dana kepada nasabah jika dinilai tidak sanggup untuk melunasinya. Semisal, Anda hanya memiliki penghasilan Rp 5 juta setiap bulannya, namun saat mengajukan pinjaman dana, Anda mengajukan pinjaman senilai Rp 500 juta untuk modal berbisnis.
Melihat penghasilan Anda yang hanya Rp 5 juta, rasanya bank sulit memberikan pinjaman dana yang Anda ajukan, karena kemungkinan besar Anda sulit untuk membayar angsurannya. Sebisa mungkin ajukan pinjaman dana sesuai dengan kemampuan Anda dalam membayar.
Tentukan tenor pinjaman
Tenor merupakan jangka waktu pinjaman yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan antara debitur dan kreditur, dan dalam jangka waktu tersebut Anda harus membayar angsuran pinjamannya setiap bulan. Semakin lama tenor pinjaman yang dipilih, maka semakin ringan cicilan yang dibayarkan setiap bulannya. Namun, risiko yang diperoleh dari memilih lama tenor pinjaman, bunga yang ditanggung akan lebih besar.
Perbedaan Pinjam di Bank & Pinjaman Online

- Persyaratan & Proses Pengajuan
Persyaratan dokumen yang dibutuhkan untuk meminjam uang di bank konvensional bisa dibilang cukup banyak dan prosesnya pun umumnya cukup rumit dan memakan waktu panjang. Sedangkan pinjaman online melalui fintech lending menawarkan proses yang lebih mudah.
- Waktu Pencairan
Pengajuan di bank membutuhkan waktu yang lama untuk proses persetujuan dan pencairan dana. Bahkan, ada kemungkinan Anda juga tidak bisa melakukan pencairan, meski pengajuan telah disetujui karena terkendala skor kredit yang bermasalah. Berbeda dengan fintech lending yang proses pencairan dananya terbilang lebih instan.
- Bunga Pinjaman
Pinjaman bank memang menetapkan bunga yang lebih rendah, sedangkan pinjaman online lewat fintech lending memiliki bunga yang lebih besar.
- Keamanan
Meminjam dana di bank keamanannya tidak perlu diragukan lagi karena setiap bank sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sementara itu, tidak semua layanan pinjaman online dari fintech lending sudah terdaftar secara resmi di OJK sehingga Anda harus lebih selektif dan memilih yang legal.
Baca juga: Cara Hitung Perpajakan UMKM yang Tepat
Tertarik mengajukan pinjaman dana untuk modal usaha? Anda tidak perlu khawatir, karena Lancar by Danamas merupakan fintech lending legal yang dapat membantu Anda mengembangkan usaha. Dengan pinjaman beragunan properti, Anda bisa mendapatkan tambahan modal usaha hingga miliaran rupiah. Tunggu apalagi? Segera wujudkan bisnis Anda dengan pinjaman dana dari Lancar by Danamas.