Crypto menjadi salah satu pilihan beberapa orang yang ingin mencoba investasi selain saham Reksadana dan obligasi. Beberapa investor tertarik untuk mencoba trading crypto karena menawarkan keuntungan yang cukup besar. Namun untuk bisa mendapatkan keuntungan yang besar, Anda juga perlu melakukan berbagai analisa sebelum bertransaksi. Analisa trading tersebut biasa disebut dengan analisa teknikal, seperti forex, crypto yang juga memiliki chart harga yang bergerak oleh hukum permintaan dan penawaran dari para investor.
Indikator Analisa Teknikal Crypto
- Moving Average Atau MA
Moving Average merupakan indikator yang mampu menampilkan rata-rata tiap pergerakan harga dalam sebuah periode. Moving Average adalah salah satu indikator bagi kebanyakan trader yang ingin mencoba analisa teknikal. Hal ini karena Moving Average adalah indikator trading crypto yang cukup sederhana. Anda bisa menghitung pergerakan rata-rata harga dalam jangka waktu yang cukup lama yaitu 50 hari.
- Simple Moving Average (SMA)
Simple Moving Average atau yang dikenal dengan SMA memiliki karakter pada indikator yaitu average yang dipecah menjadi beberapa kategori. Simple Moving Average di plot berdasarkan data harga dari tiap periode. Hal ini bertujuan agar mendapatkan rata-rata harga sesuai hari yang ingin dihitung oleh data harganya dengan metode simple Moving Average.

- Exponential Moving Average
Indikator exponential Moving Average (EMA) adalah bagian dari jenis Moving Average pertama yang sudah di pecah. Karakteristik eksponensial adalah menitikberatkan pada data harga terbaru sehingga potensi analisanya lebih akurat sehingga memunculkan aksi terhadap harga pasar terbaru.
- Relative Strength Index (RSI)
Indikator selanjutnya adalah relative strength index yang tidak bisa dipisahkan dari analisa berbasis grafis. Relative strength index adalah bagian dari analisa teknikal crypto yang merupakan indikator momentum dan memiliki peran untuk menunjukkan kondisi aset. Relative strength index juga berfungsi untuk mengukur besaran perubahan harga terbaru yang akan ditampilkan sebagai osilator.
- Moving Average Convergence Divergence
Indikator pada analisa teknikal crypto ini merupakan indikator yang dipakai untuk mengikat momentum atas sebuah aset. Maka strategi tersebut akan menunjukkan hasil yang berhubungan di antara dua Moving Average yaitu garis sinyal dan garis MACD.
- Stochastic RSI / StochRSI
StochRSI adalah osilator momentum yang berguna untuk menentukan adanya aset oversold dan Overboard. Indikator itu merupakan turunan dari StochRSI namun menerapkan rumus isolator terhadap RSI biasa.
- Bollinger Bands / BB
BB dipakai untuk Mengukur adanya volatilitas pasar dan kondisi aset oversold atau overboard. Indikator tersebut terbagi kedalam tiga garis yaitu band atas, bawah, dan tengah
Analisa Teknikal Crypto Lewat Candlestick
- Komponen Candlestick
Candlestick bisa menunjukkan harga pembukaan tinggi rendah dan penutupan pasar pada hari itu. Candle memiliki bagian yang lebar yang disebut tubuh atau Real body. Real body mewakili kisaran harga antara pembukaan dan penutupan perdagangan pada hari itu. Ketika bagian badi diisi dan berwarna hitam artinya penutupan lebih rendah daripada pembukaan. Jika badi kosong artinya penutupan lebih tinggi daripada pembukaan.
- Anatomi Grafik Candlestick
Grafik candlestick terdiri dari batang lilin dan sumbu. atau badi pada kalender stik mirip seperti batang lilin yang mencerminkan perbedaan antara harga buka dan tutup pada satu periode tertentu. Harga buka dan tutup adalah harga transaksi pertama yang dan terakhir untuk jangka waktu tersebut. saat tidak terlihat ada batang lilin atau batang lilin sangat kecil artinya harga buka dan tutup pun hampir sama.
Sumbu atau ekor pada candlestick adalah garis tipis kecil di atas dan di bawah yang mewakili harga tinggi dan rendah pada periode tertentu. Saat sumbu muncul di atas lilin hal itu menunjukkan harga tertinggi untuk periode itu. Jika tidak ada sumbu atas maka bagian atas lilin adalah harga tertinggi. Begitu juga yang terjadi pada sumbu di bagian bawah lilin yang menunjukkan harga rendah pada periode tertentu. Jika tidak ada sumbu yang rendah maka bagian bawah lilin merupakan harga terendah.
- Warna Batang Candlestick
Warna candlestick adalah putih dan hitam, hijau dan merah. Putih dan hijau memiliki arti harga selesai lebih tinggi daripada jangka waktu tersebut. Hal tersebut menunjukkan harga penutupan berada diatas harga terbuka. Lilin hitam atau merah artinya harga tutup berada di level rendah selama jangka waktu tersebut.
Candlestick putih atau hijau mengindikasikan adanya tekanan beli yang cukup kuat. Umumnya warna tersebut memberikan sinyal harga bullish. Namun anda tetap harus melihat hal ini dalam konteks struktur pasar. Hitam atau merah panjang menunjukkan adanya tekanan jual yang signifikan, hal ini menunjukkan harga sedang bearish.
Pola Candlestick Dasar

Pergerakan pada candlestick terkadang terlihat tampak acak, di lain waktu pola tersebut membentuk pola yang sering dipakai oleh pedagang untuk tujuan analisis. Pola tersebut dibagi menjadi bullish dan bearish. Itu menunjukkan bahwa harga tersebut naik sedangkan pola bearish menunjukkan harga tersebut turun. Sebenarnya tidak ada pola yang bekerja sepanjang waktu. Hal ini dikarenakan pola mewakili kecenderungan pergerakan harga dan bukan merupakan sebuah jaminan.
Beberapa Pola Candlestick
Ada berbagai strategi perdagangan jangka pendek yang didasarkan pada pola candlestick. Ini menunjukkan potensi pembalikan trend di mana batang pertama memiliki tubuh yang lebih kecil dan sepenuhnya ditelan oleh batang kedua. Ini juga disebut sebagai pola engulfing bullish saat muncul di akhir trend turun dan pola ini di akhir naik.
- Harami adalah pola pembalikan yang menunjukkan batang kedua seluruhnya berada di dalam batang pertama dan memiliki warna yang berlawanan. Pola Harami memiliki batang kedua yaitu doji ketika pembukaan dan penutupan secara efektif sama.
- Selalu ada evening star yaitu pola bearish reversal yang menunjukkan adanya pembalikan harga atau arah harga. Hal ini menunjukkan di mana batang pertama memiliki three naik. Ini memiliki celah ke atas dan memiliki tubuh yang sempit. Batang ketiga ditutup di bawah titik tengah, batang pertama.
- Morningstar adalah pola bearish reversal dimana batang pertama memiliki panjang dan warna hitam atau merah, lalu diikuti batang pendek yang memiliki celah lebih rendah. Hal ini diselesaikan oleh batang putih atau hijau yang memiliki tubuh panjang dan menutup di atas titik tengah batang pertama.
Mempelajari analisa teknikal crypto ini sangat membantu Anda yang ingin mendalami dunia kripto. Bukan tidak mungkin, Anda bisa sukses dan meraup banyak keuntungan. Keuntungan yang besar tentu bisa diraih dengan berbagai cara, salah satunya dengan mengembangakn bisnis ukm. Jika Anda ingin memiliki bisnis yang besar, maka penuhi modal Anda dengan nominal yang besar pula. Salah satu fintech lending berizin OJK yang mampu menjadi solusi pendanaan bisnis Anda adalah Lancar by Danamas. Di Lancar by Danamas, Anda bisa dapatkan modal usaha hingga Rp 2 miliar dengan suku bunga yang rendah dan cepat. Daftar dan ajukan pinjaman modal usaha cepat dan mudah di aplikasi Danamas.