Selain analisis fundamental, dalam dunia saham juga mengenal yang namanya analisis teknikal.Analisis teknikal merupakan teknis analisis yang ditujukan untuk mengamati pola data dalam bertransaksi saham. Tidak hanya saham, namun juga instrumen lain seperti komoditas ataupun forex. Untuk mengetahui jenis analisis teknikal saham, Mari simak artikel berikut ini!
Jenis Indikator Analisis Teknikal Saham
Memahami jenis analisis teknikal saham sangat penting untuk diketahui oleh investor. Secara umum, terdapat dua jenis tipe dasar indikator analisis teknikal saham yang perlu Anda ketahui, yakni overlays, yakni garis penentu apakah trend tersebut naik atau turun. Overlays dapat dilihat di atas atau di bawah bar atau candle, contohnya adalah Moving Average (MA) dan Bollinger Bands (BB). yang kedua adalah Oscillators yakni grafik pergerakan yang muncul terpisah sekaligus bar penentu awal atau akhir dari sebuah trend, misalnya adalah stochastic Oscillator, RSI, atau MACD.

Selain dua hal tersebut, juga terdapat tujuh indikator lainnya pada analisa teknikal saham yakni:
- On Balance Volume (OBV)
Digunakan untuk mengkonfirmasikan pergerakan pada harga saham. Ketika OBV naik, maka mengindikasikan bahwa volume pembelian melebihi volume penjualan yang menyebabkan harga lebih tinggi. Jika OBV turun, maka penjualan melebihi volume pembelian yang berdampak pada harga yang menurun.
- Accumulation Distribution Line
Dikenal sebagai garis A/D, merupakan indikator yang paling umum untuk digunakan dan mampu menentukan aliran uang masuk atau keluar dari sekuritas. Garis A/D hanya mempertimbangkan saham dengan periode waktu tertentu.
- Average Directional Index (ADX)
Merupakan indikator trend yang digunakan untuk mengukur adanya kekuatan dan momentum trend. ADX menggunakan garis atau angka 20 yang menunjukkan kekuatan trend sedang menurun, dan 40 menunjukkan kekuatan trend sedang meningkat. ADX ditentukan dengan garis hitam dan berada ditengah antara 20 dan 40.
- Aroon Indicator
Indikator analisis teknikal saham untuk menunjukkan adanya kekuatan trend dan keakuratan titik masuk atau mengidentifikasikan trend akan dimulai. Terdiri dari dua garis yakni Aroon up (dengan wana hijau) dan Aroon down (dengan warna merah). Jika garis Aroon up memotong di atas garis Aroon down maka ada kemungkinan terjadi perubahan tren. Jika Aroon down berada di angka 0 dan bersimpangan dengan Aroon up maka menunjukkan titik masuk dan kecenderungan tren akan naik ataupun sebaliknya.
- Analisis Teknikal Saham – MACD
Digunakan untuk menunjukkan kekuatan tren, indikator ini terdiri dari dua garis yakni garis MACD dan garis yang bergerak lebih lambat, yakni garis sinyal. Garis sinyal di atas titik 0 mengindikasikan up trend yang sedang berlangsung, jika berada di bawah titik nol maka mengindikasikan down trend.
- Relative Strength Index (RSI)
RSI merupakan garis acuan pada analisis teknikal berupa angka tengah atau 0. Standarnya berada di angka 30 dan 70. Overbought (jenuh beli) diindikasikan jika harga menyentuh atau melebihi dari angka 70, sedangkan oversold (jenuh jual) diindikasikan jika harga menyentuh atau berada di bawah angka 30.
- Stochastic Oscillator
Indikator ini mirip dengan RSI. Stochastic oscillator terdiri dari dua garis yang berada 0 dan 100 dengan garis berwarna hijau dan merah. Apabila garis hijau di atas garis berwarna merah, maka mengindikasikan trend yang sedang naik. Apabila garis hijau bersimpangan dengan garis merah, maka artinya trend cenderung turun.
Baca Juga: Macam-macam Candlestick & Cara Membacanya
Tips Analisis Teknikal pada Saham

Analisis teknikal memang terlihat cukup sulit, namun masih bisa Anda pelajari apabila ada kemauan yang kuat. Berikut ini adalah tips analisis teknikal yang dapat kamu lakukan, yakni:
- Sering mencoba garis support dan resistance
Untuk semakin terbiasa melakukan analisis teknikal, maka Anda bisa mencoba untuk sering mencari garis support dan resistance pada pergerakan saham. Hal ini dapat membantu Anda mendapatkan gambaran harga saham yang paling murah dan paling tinggi.
- Menguasai jenis indikator terlebih dahulu
Anda dapat mempelajari dan menguasai dua atau tiga indikator pada analisis teknikal saham terlebih dahulu. Sampai Anda paham dan mengerti, barulah Anda dapat mencoba indikator lainnya.
- Jangan menyerah atau bosan
Jangan biarkan diri Anda menyerah dan bosan dalam mempelajari analisis teknikal pada saham. Jika Anda menyerah, maka Anda tidak akan bisa menguasai teknik ini. Teruslah belajar dan jangan menyerah.
Anda ingin memiliki bisnis yang berkembang? Ingin melakukan ekspansi bisnis? Namun terkendala modal usaha? Lancar by Danamas merupakan solusi yang tepat untuk keperluan modal usaha Anda. Dengan pinjaman beragunan properti mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 2 miliar. Anda bisa mengajukan pinjaman dengan mudah, aman, dan cepat. Ajukan sekarang!