Sebelum memulai berinvestasi, investor dan para pelaku pasar modal pasti akan ditampilkan berbagai data untuk dibaca. Banyaknya data tersebut bisa membuat investor bingung, terutama bagi investor pemula atau awam. Pada tahun 1983 BEI akhirnya memperkenalkan fitur indeksasi saham yang dikenal dengan nama IHSG. Simak fungsi IHSG melalui artikel ini.
Pengertian IHSG
IHSG atau dikenal dengan Indonesia Composite Index atau ICI. merupakan singkatan dari Indeks Harga Saham Gabungan. IHSG berupa grafik saham yang menunjukkan adanya pergerakan rata-rata seluruh saham di dalam bursa efek. Dengan adanya grafik IHSG, para pelaku pasar modal dapat melihat ringkasan kondisi pasar modal BEI secara real-time tanpa harus menganalisa instrumen saham satu per satu.
Menurut BEI, pengertian IHSG yakni indeks saham untuk mengukur adanya kinerja semua saham di BEI. Selain IHSG, BEI memiliki sekitar 38 indeks saham lain dengan latar yang berbeda-beda. Beberapa indeks saham selain IHSG adalah IDX80, LQ45, IDX Quality 30, ISSI, dan lain sebagainya.
Jenis IHSG

Saat ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki jenis yang dibedakan berdasarkan kriteria tertentu.
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengukur semua pergerakan saham yang tercatat di BEI.
- Indeks yang mengukur adanya nilai performa harga dari harga saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung adanya fundamental perusahaan yan baik, misalnya seperti Indeks LQ45, Index IDX 30, Indeks IDX 80, Indeks Bisnis 27, Indeks Kompas 100, Indeks investor 33, dan Indeks MNC36, indeks ini akan diterbitkan dan dikelola pihak ketiga di luar BEI.
- Indeks yang mengukur performa harga dari saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar kecil dan menengah seperti Indeks IDX SMC Composite, Indeks IDX SMC, dan Indeks Pefindo 25.
- Indeks yang mengukur adanya performa harga saham yang dinyatakan sebagai saham syariah sesuai dengan Daftar Efek Syariah (DES) yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni Indeks Saham Syariah, Jakarta Islamic Index (JII), dan Jakarta Islamic Index 70.
- Indeks yang mengukur adanya performa harga saham dari masing – masing sektor industri yang ada pada klasifikasi Jakarta Stock Industrial Classification (JASICA) yakni indeks pertanian, indeks keuangan, indeks pertambangan, indeks manufaktur, Indeks Aneka Industri, Indeks Industri Barang Konsumsi, Indeks Industri Dasar dan Kimia, Indeks Properti, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan, Indeks Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi, dan Indeks Perdagangan, Jasa, dan Investasi.
- Indeks yang mengukur performa harga seluruh saham yang tercatat sesuai dengan papan pencatatannya, yakni Indeks Papan Utama (Main Board Index) dan Indeks Papan Pengembangan (Development Board Index).
- Indeks yang mengukur performa harga saham dari emiten yang memiliki kinerja yang baik untuk mendorong adanya usaha berkelanjutan serta memiliki kesadaran sosial, lingkungan hidup, dan tata kelola perusahaan yang baik (Sustainable and Responsible Investment) seperti Indeks SRI KEHATI. Indeks ini dihadirkan dan dikelola bekerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia.
- Indeks yang mengukur performa harga dari saham-saham yang membagikan dividen tunai selama tiga tahun terakhir dividend yield tinggi yakni Index IDX High Dividend 20.
- Indeks yang mengukur performa harga atas saham perusahaan BUMD,BUMN dan afiliasinya yakni Indeks IDX BUMN 20.
- Indeks yang mengukur performa 15 saham perbankan yang memiliki fundamental dan likuiditas yang baik adalah Indeks Infobank15.
- Indeks yang terdiri dari 18 saham yang konstituennya dipilih dari sektor-sektor infrastruktur, penunjang infrastruktur, dan pembiayaan infrastruktur yakni Indeks SMinfra18.
- Indeks yang mengukur performa harga dari 30 saham emiten-emiten yang memiliki peringkat investment grade dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) yang merupakan kapitalisasi pasar paling besar yakni Indeks PEFINDO i-Grade.
Fungsi dari IHSG
Setelah memahami apa itu IHSG, berikut adalah beberapa fungsi dari IHSG yakni:
- Menunjukkan Pergerakan Pasar
Menunjukkan pergerakan saham-saham sedang melantai di pasar modal. Melalui pergerakan saham-saham tersebut, pelaku pasar modal bisa menganalisa bagaimana antusiasme jual beli instrumen investasi di suatu negara secara real time. - Menampilkan Tolak Ukur Kinerja Portofolio Efek
Menampilkan tolak ukur bagi para calon investor sebelum masuk ke pasar modal. Grafik IHSG memberikan informasi tentang harga saham rata-rata yang bisa dijadikan benchmark bagi para investor dalam mengambil keputusan. - Menjadi Produk Investasi Pasif
Menjadi produk investasi pasif atau underlying assets. Saat melakukan jual beli, seorang investor dapat membeli beberapa lot saham berbeda dan menjualnya secara kolektif kepada orang lain. Penjualan saham ini umumnya menggunakan harga IHSG. Apabila harga pada IHSG meningkat, harga saham kolektif juga akan naik.
Baca Juga: Macam-macam Candlestick & Cara Membacanya
Manfaat IHSG Bagi Investor
Bagi seorang investor grafik IHSG dapat memberikan estimasi profit. Persentase data yang ada pada grafik saham IHSG dapat dijadikan standar untuk mengetahui berapa estimasi perkembangan investasi dalam pasar modal. Apabila harga saham IHSG rata-rata mengalami kenaikan 10% selama 6 bulan, maka dalam setengah tahun ke depan harga saham yang Anda beli bisa naik 10%.
Fintech Lending Lancar by Danamas hadir untuk solusi pinjaman modal usaha Anda. Modal usaha dapat lebih mudah didapatkan melalui online. Sebagai fintech lending terpercaya, Lancar by Danamas bisa membantu ekspansi UMKM dalam hal modal usaha dimulai dari Rp 50 juta hingga Rp 2 miliar. Kemudahan pengajuan hingga suku bunga yang rendah dengan tenor mulai dari 1 tahun bisa Anda pilih sebagai fintech lending andalan bisnis Anda.